Nama : Adisti Natalia
Npm :10511199
Kelas :2PA08
a. Perkembangan
Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang
manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal
self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu,
sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan
apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi
ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan
antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak
reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self mempunyai bermacam-macam sifat :
Ø Self
berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungan.
Ø Self
mungkin mengintegrasikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara
yang tidak wajar.Self mengejar konsistensi (keutuhan atau kesatuan, keselarasan
Ø Organisme
bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.
Ø Pengalaman-pengalaman yang tidak selaras
dengan struktur self diamati sebagaiancaman.
Ø Self
mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan dan belajar.
b. Peranan
Positive Regard.
Dalam hubungannya, self
dan organism menimbulkan positive regard, dimana setiap manusia memiliki
kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,pengagungan, dan cinta
dari orang lain. Positive regard terbagi menjadi 2yaitu:
- · Conditional positive regard (bersyarat)
- · Unconditional positive regard (tak bersyarat).
Unconditional
positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima
sepenuhnya.
Rogers menggambarkan
pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan
positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintaikarena nilai adanya
diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifatdefensif namun cenderung
untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Setelah self dan
organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun ketikaia masuk ke
lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan phenomenal. Belumtentu ia
dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya. Setiap individu memilikireal self
dan ideal self. Real self yaitu keberadaan individu yang didasarkanpada
kecenderungan aktualisasi, yang mengikuti penilaian organismik, kebutuhandan
penerimaan akan pertimbangan positif dan pertimbangan terhadap dirisendiri.
Sedangkan ideal self adalah keadaan dimana individu dipengaruhi olehkeinginan
masyarakat dan didesak hidup dengan syarat-syarat kepatuhan yangberada diluar
penilaian organismik kita sendiri, serta hanya menerimapertimbangan positif
kondisional dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Namun,dalam kehidupan nyata
terdapat jurang yang memisahkan antara diri riil dan diriideal yang disebut
Incongruity. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakinbesar pula
incongruity-nya sehingga semakin besar pula tekanan dan penderitaanyang
dirasakan.
Untuk mengatasi tekanan
yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk mengatasinya, yaitu
melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalamincongruity maka pada saat itu
individu berada dalam situasi terancam.Menjelang situasi yang mengancam itu
individu akan merasa cemas. Salah satucara menghindarinya adalah dengan
melarikan diri dalam bentuk psikologis denganmenggunakan pertahanan-pertahanan.
Dua macam cara pertahanan adalahPengingkaran dan Distorsi perseptual.
·
Pengingkaran adalah dimana individu
memblokir situasi yang mengancam melaluimenyingkirkan kenangan buruk atau
rangsangan yang memancing kenangan itu munculdari kesadaran (menolak untuk
mengingatnya).
·
Distorsi perseptual adalah penafsiran
kembali sebuah situasi sedemikian rupasehingga tidak lagi dirasakan terlalu
mengancam.
Ketika
pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya
hancurberkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu
menjaditidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung,
emosinyatidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta
menjadiindividu yang tidak punya arah dan pasif.
§ Lima
ciri orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah
orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul
persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik
yang positip maupun negatip.
Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial
dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan
sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai
respons atas pengalaman selanjutnya.
Kepercayaan terhadap organisme orang
sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika
seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan
bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif)
sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat
baik.
Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Sumber : Schultz,
Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar