Nama : Adisti Natalia
NPM : 10511199
Kelas :
2PA08
Apa
itu internet? Tentunya hampir sebagian masyarakat di dunia sudah mengenal
istilah internet itu sendiri berasal dari kata dari interconnection-networking,
bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer
diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer
dapat saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala
sesuatu secara luas baik itu komputerisasi maupun telekomunikasi.
Namun
tahukah anda bahwa internet tersebut memberikan dampak negatif bagi
penggunanya, khususnya dikalangan remaja? Apalagi pengguna internet yang
berlebihan dapat merubah pola hidup masyarakat menjadi negatif, terutama bagi
para remaja berusia 8-12 tahun. Bahkan media masa di Indonesia menyoroti
kecenderungan meningkatnya korban remaja akibat penggunaan facebook, dan Komisi
Perlindungan Anak paling tidak mencatat 100 laporan pengaduan dengan korban
anak-anak dan remaja akibat penggunaan negatif interaksi dunia maya.
Dampak
negatif ini tidak lain berasal dari adiksi (ketergantungan) pada permainan
online, cybersex, role-playing fantasi. Kerancuan identitas inpun disorot
sebagai dampak buruk penggunaan internet, ancaman lainnya adalah bullying,
child pornography dan penyebaran pedophilia melalui internet. berbagai dampak
negatif tersebut diduga karena efek anonimitas di dunia maya. Bahwa godaan
anonimitas, multiplisitas dan invisibility yang terjadi saat pembuatan
identitas online menjadi faktor penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia
maya.
Terlepas dari berbagai sorotan
dampak negatif interaksi diri dan internet terdapat pula dampak positif
penggunaan internet. Analisis situs pribadi gadis remaja yang dilakukan oleh
Stern (2002) menunjukkan bahwa internet memberikan kesempatan yang baik bagi
anak-nak untuk mengekspresikan diri serta mengembangkan pengertian sosial dan
seksual.
Lidia Sandra mengungkapkan
ekspresi diri melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan
sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri,
memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk
perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves
seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri.
Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat
individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. "Hubungan yang berarti
terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu
memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran," ungkap
perempuan kelahiran Pasuruan, 5 Juli 1975 saat mempertahankan desertasi
"Dinamika Psikologis Interaksi Konsep Diri dan Identitas Online".
Didampingi promotor Prof. Drs.
Koentjoro, M.Bsc., Ph.D dan ko-promotor Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A dan
Prof. Drs. Adrianus Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D, Lidia Sandra berkesimpulan
aktivitas interaksi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu instrumental,
sosial dan hiburan. Sementara Aktivitas terbesar pada pengguna internet di
Indonesia adalah sosial komunikasi. Sedangkan dampak interaksi berkarakter
paradoksial, seperti pisau bermata dua, yaitu dapat meningkatkan atau
menurunkan kesejahteraan psikologis. Bahwa dampak yang dirasakan oleh individu
akan menjadi feedback bagi konsep diri untuk melakukan evaluasi terus menerus
dalam memilih identitas online yang lebih sesuai. "Didapatkan titik awal
dan akhir siklus tumpang tindih, yaitu upaya pencapaian kesejahteraan
psikologis melalui evaluasi diri terus menerus terhadap identitas yang
dipilih," papar Lidia Sandra yang dinyatakan lulus program doktor Fakultas
psikologi UGM dengan predikat cumlaude. (Humas UGM/ Agung).
Sumber :
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4886
http://www.weblog.web.id/2012/08/pengertian-internet-jaringan-komputer.html