Nama : Adisti Natalia
NPM : 10511199
Kelas : 3PA08
A. Motivasi
NPM : 10511199
Kelas : 3PA08
A. Motivasi
1.
Definisi Motivasi
Istilah
motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni “movere” yang berarti “menggerakkan”
(Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Swanburg (2000) mendefenisikan motivasi sebagai konsep
yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu dan
respon intrinsik yang menampakkan perilaku manusia. Sedangkan menurut Moekijat
(2000) dalam bukunya “Dasar-dasar Motivasi” bahwa motivasi yaitu dorongan /
menggerakkan, sebagai suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang
menyebabkan seseorang melakukan sesuatu.
2. Teori - Teori Motivasi
a.
Teori
Drive
Teori “drive” bisa diuraikan sebagai “teori-teori
dorongan tentang motivasi” : perilaku didorong kearah tujuan oleh
keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang. Contohnya, Freud (1940)
mendasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada bawaa, atau dalam kelahiran,
dorongan seksual dan agresif, atau drive.
Secara umum, teori-teori drive mengatakan
hal berikut: ketika suatu keadaan dorongan internal muncul, individu didorong
untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi
intensitas keadaan yang mendorong. Pada manusia dapat mencapai tujuan yang
mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan memuaskan.
Contoh: seorang sales disuruh menjual
barang dagangannya sebanyak lima barang dalam satu hari, jika Ia berhasil maka
Ia akan mendapatkan bonus dari pemimpinnya. Oleh karena itulah ia menjadi
terdorong untuk segera menjual barang tersebut, karena ia mengincar bonus dari
pemimpinnya.
b.
Teori
Harapan
Teori
dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu
penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu
tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.
Contohnya: seorang buruh pabrik diberikan tugas oleh
pemimpinnya untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada dipabrik tersebut. Lalu
Ia segera menuruti keinginan pemimpinnya, karena Ia tau Ia sanggup melakukan
itu.
c.
Teori
Tujuan
Teori tujuan mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara
niat atau intentions (tujuan-tujuan dengan prilaku), pendapat in digunakan oleh
Locke. Teori ini memiliki aturan dasar, yaitu penetapan dari tujuan-tujuan
secara sadar. Menurut Locke, tujuan-tujuan yang cukup sulit, khusus dan
pernyataannya yang jelas dan dapat diterima oleh tenaga kerja, akan menghasilkan
unjuk kerja yang lebih tinggi daripada tujuan-tujuan tidak khusus, dan yang
mudah dicapai. Hasil penelitian Edwin Locke dan rekan-rekan (1968), menunjukkan
efek positif dari teori tujuan pada prilaku kerja. Locke menunjukan bahwa :
1.
Tujuan yang cukup sulit ternyata menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi
daripada tujuan yang lebih mudah.
2.
Tujuan khusus, cukup sulit untuk menghasilkan tingkat output yang lebih tinggi.
Penetapan
tujuan tidak hanya mempengaruhi kerja itu sendiri, tetapi dapat juga mendorong
pegawai untuk mencoba menemukan metode yang lebih baik untuk melakukan
pekerjaan . Teori tujuan berdasarkan pada intuitif yang solid.
Contohnya: pegawai dalam suatu
perusahaan mempunyai tujuan untuk menaikan jabatannya menjadi seorang manager
diperusahaan tersenut. Oleh karena itulah ia sangat rajin dan cekatan dalam
mengerjakan semua perkerjaannya.
d.
Hirakhi Kebutuhan
Abraham Maslow
(1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan
pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal
dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar
sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah
kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus
terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman
dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa
memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan
(berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri
(kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik:
keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan
kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan
rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi
tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang
signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat
estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan
mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat
yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan
rasa aman.
B. Artikel
Mengenai Motivasi
Vemale.com - Hidup
sebenarnya tak pernah benar-benar mudah bagi seorang yang punya harta
sekalipun. Apalagi bagi anak berusia 9 tahun, Huang Doudou. Ini adalah kisah
nyata yang pernah diulas oleh Dailymail. Bagaimana seorang anak di bawah umur
harus membantu orang tuanya membiayai keluarga.
Mungkin Anda sudah
banyak melihat anak-anak yang bekerja untuk membantu orang tua mereka meski
usia mereka masih sangat kecil. Namun dapatkah Anda membayangkan seorang anak
gadis yang belum sampai 10 tahun sudah harus bekerja dalam bingar kelab malam
sebagai penari selama empat malam dalam seminggu?
Itulah yang dilakukan
oleh Huang Doudou untuk membantu ekonomi keluarganya. Saat teman-temannya sedang
enak tidur di kasur yang empuk dan hangat, mungkin Huang Doudou sedang sibuk
merias wajahnya sebelum tampil menari di depan tamu kelab malam di dekat
rumahnya di Urumqi, Mongol.
Huang tampil
menggunakan baju menari, sepatu hak tinggi dan riasan wajah yang tebal dan
emnor. Sangat tidak sesuai dengan anak seusianya yang bahkan belum terlalu
mengenal makeup. Huang yang pemberani berkata, "Mungkin ini lucu, namun
aku belum selesai melakukan pekerjaanku hingga jam 11 malam dan setelahnya aku
masih harus mengerjakan PR untuk sekolah keesokan harinya."
Untuk pekerjaan ini,
ia dibayar sekitar £80 sebulan atau sekitar Rp 1,2 juta per bulan. Ia harus
menari Latin di depan orang-orang dewasa hingga malam hari tiba dan mendapatkan
uang tersebut untuk bisa membantu perekonomian keluarganya yang memprihatinkan.
"Aku senang menari dan kadang aku mendapatkan uang tip yang bisa kugunakan
untuk membayar tagihan. Kadang aku lelah, namun ini adalah pekerjaan yang
baik," ujar Huang polos.
Ibu Huang mengalami
cacat sejak sebuah kecelakaan merenggut kemampuan kakinya. Sang ayah pun
menderita radang perut yang parah sehingga tidak bisa mencari pekerjaan. Gadis
kecil ini pun punya mimpi sederhana. Ia sangat ingin nonton bioskop. Suatu
hari, ibu Huang memenangkan tiket nonton bioskop dan mereka sangat antusias
hendak menggunakan tiket tersebut. Sayangnya, ketika mereka sempat menggunakan
tiket tersebut, tiket mereka sudah kadaluwarsa.
Yang diinginkan Huang
mungkin bisa kita wujudkan sekejap saja dengan uang yang kita miliki. Meski
masih kecil, namun Huang memiliki jiwa seperti orang 20-an tahun yang sudah
mencari nafkah untuk hidup. Memberikan pelajaran pada kita bahwa meski hidup
ini tak benar-benar mudah dan indah, namun jangan berhenti berusaha membuatnya
menjadi mudah.
Semakin sering
mengeluh, semakin kita terjatuh. Namun semakin kita berjuang, semakin kita kuat
menghadapi badai yang menghadang. Mungkin kondisi kita terbatas, namun bila
kita mau melihat, di luar sana ada kesempatan tanpa batas.
(http://www.vemale.com/tags/motivasi/20709-kisah-nyata-gadis-kecil-yang-jadi-penari-kelab-malam.html )
Analisa:
Pada kisah di atas, yang dilakukan oleh gadis
cilik bernama Huang, merupakan salah satu teori motivasi tujuan,. Dalam teori
tujuan dijelaskan bahwa seseorang mempunyai dorongan yang kuat jika ia memiliki
tujuan yang ingin ia capainya. Lalu pada kasus ini saya melihat Huang memiliki
tujuan yang kuat yaitu ingin menonton
bioskop dan membantu kedua orangtuanya yang sudah tidak dapat berkerja,
sehingga Huang rela berkerja sebagai penari klub, demi mewujudkan tujuannya
tersebut
Sumber :
Riyanti, B. D. (1998). Psikologi Umum 2.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
0 komentar:
Posting Komentar