Rabu, 14 Juli 2021

Another Side of Me-Part 3_Permulaan

di Juli 14, 2021


 

"Ah.. kau sudah pulang?" Tanya Ahjussi kepada gadis yang baru saja datang. Gadis itu tersenyum dan melihat ke arah Minhyuk yang sedang menunduk.

"Kau, masih ingat dengan pria yang ku ceritakan kemarin?" Gadis itu mengangguk cepat.

"Jadi dia yang membantu Appa?" Ahjussi itu mengangguk mengiyakan pertanyaan dari putrinya.

"Kenalkan dia putri kesayanganku." Ujar Ahjussi kepada Minhyuk. Gadis itu kemudian buru-buru mengulurkan tangannya, Minhyuk menyambut uluran tangan tersebut dengan tetap menunduk.

"Aku Oh Hayoung. Gomawoyo sudah membantu Appa ku." Ujarnya, ia tersenyum lebar sambil menatap Minhyuk dengan mata yang berbinar-binar. Minhyuk kemudian mengangkat kepalanya, dan membalas senyuman Oh Hayoung.

"Aku Lee Minhyuk."

Hayoung merupakan gadis yang ceria, berbeda dengan Minhyuk yang cenderung diam. Sepanjang mereka mengobrol Hayounglah yang banyak berbicara, ia menceritakan berbagai macam hal, sementara Minhyuk hanya mendengarkan dan sesekali tersenyum, ketika melihat Hayoung tertawa.

************************************

Seharian ini perasaan Minhyuk tak karuan. Pagi hari ia merasa senang ketika mengobrol dengan Hayoung. Entah Minhyuk merasa nyaman berada di dekat Hayoung dan Ahjussi. Perasaan yang sudah lama tidak dirasakan olehnya. Namun perasaan itu langsung lenyap ketika ia bertemu dengan sekumpulan pria yang bisa dibilang merupakan preman di kampusnya. Pria-pria itu suka sekali menindas orang yang lebih lemah daripada mereka dan salah satunya adalah Lee Minhyuk.

Minhyuk tidak mengerti hal apa yang membuat pria-pria ini mengganggunya. Setiap ia bertemu dengan mereka, ada saja hal yang mereka lakukan untuk mengerjai Minhyuk. Seperti tadi tiba-tiba Minhyuk disiram air dari botol yang dibawa oleh Nam Donghan, salah satu atau mungkin bisa dibilang ketua dari pria-pria itu. Akibatnya lembaran tugas yang Minhyuk bawa semuanya basah. Padahal tugas itu harus segera dikumpulkan. Minhyuk ingin marah tapi ia tidak mau hal itu menjadi besar, akhirnya ia hanya pergi dari sana tanpa mengatakan apapun dan ia masih mendengar samar-samar kata-kata Nam Donghan untuknya

"Makanya jangan sok tampan, jika tidak mau berurusan denganku!" Sok tampan? Kapan? Lee Minhyuk benar-benar tidak mengerti apa yang Nam Donghan katakan.

Sekarang ketika Lee Minhyuk sampai rumahnya, ia justru disambut dengan tatapan Lee Eunbi yang sangat menyebalkan.

"Kalau kau benar-benar baik, kau bujuk Sungjae untuk berhenti bermain-main dan serius mempelajari bisnis." Ujar Lee Eunbi dingin, setelah mengatakan itu Imonya pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Minhyuk.

Lee Minhyuk kemudian masuk ke dalam kamarnya, ia melempar tasnya sembarangan. Kepalanya terasa berat dan pening. Ia mengurut-urut kepalanya perlahan sambil menatap cermin yang ada di depannya. Bagaimana cara ia membujuk adik sepupunya itu? Sementara ia tau adiknya itu sama sekali tak tertarik dengan bisnis, sama seperti dirinya. Lee Minhyuk tidak pernah punya pikiran untuk menjadi pengusaha, cita-citanya adalah menjadi atlet tapi saat ia datang ke rumah ini ia harus mengubur mimpi itu dalam-dalam dan itu menyakitkan, apa sekarang ia harus memaksa Sungjae untuk melakukan hal yang sama agar Imonya tidak selalu berpikir ia ingin merebut segalanya dari Sungjae?

"Kau sangat menyedihkan Lee Minhyuk." Ujarnya pada pantulan dirinya di cermin.

****************************************

"Astaga, akhirnya aku bisa keluar juga." Ujar Huta, ia sedang melihat dirinya sendiri di dalam cermin. Ia kemudian tersenyum sinis.

"Kau, masih saja pengecut rupanya." Ujarnya pelan entah untuk siapa. Kemudian ia menundukkan kepalanya di depan kasur. Merogoh-rogoh bawah kasurnya dan menarik satu kotak yang berukuran besar dan mengambil barang-barang yang ia perlukan dari sana. Huta kemudian memainkan handphonenya.

"Yoboseyo, Peniel kau sedang sibuk? Bisa jemput aku di tempat biasa? Ya ya baik aku tunggu." Ia kemudian mematikan panggilan teleponnya dan mulai mengganti pakaiannya.

"Nah, kalo begini kan aku lebih tampan." Ujarnya. Hari ini ia menggunakan kaos hitam yang dipandu kan dengan jaket jeansnya dan celana panjang yang terlihat robek-robek di bagian lututnya.

Huta kemudian mengambil dompetnya yang berada di dalam tas ranselnya dan melangkah pergi dari kamar serta rumahnya.

"Hari ini mau kemana kita Hyung?" Tanya Peniel ketika ia sudah bertemu dengan Huta di tempat yang sudah mereka janjikan.

"Departemen store. Aku ingin membeli segala hal yang ku butuhkan untuk menunjang ketampanan ku." Jawab Huta, yang membuat Peniel tertawa keras.

"Kau masih dendam hyung dengan kejadian kemarin?" Tanyanya sambil menahan tawa.

"Tidak, aku hanya ingin menunjukkan pada gadis-gadis siapa itu Huta." Peniel hanya mengangguk-angguk pasrah ketika mendengarnya. Hyungnya ini memang selalu seperti itu. Ketika ada gadis yang menolaknya, ia akan membeli berbagai macam pakaian yang ia anggap keren dan ah jangan lupakan perlengkapan yang dapat membuat wajahnya semakin tampan. Ya Huta akan memborong semua jenis perawatan wajah dengan merk-merk terkenal. Menurutnya itu hal yang sangat penting yang harus ia lakukan jika mau meluluhkan hati para wanita.

Sudah hampir 2 jam Huta dan Peniel mengelilingin departamen store yang mereka kunjungi, tangan merekapun sudah penuh dengan tas-tas belanjaan.

"Hyung, apa semua ini tidak terlalu banyak?" Peniel mengangkat kedua tangannya yang menenteng beberapa tas belanjaan.

"Tidak. Ini bahkan belum ada setengahnya dari yang aku bayangkan." Jawab Huta, ia kemudian masuk ke dalam toko pakaian yang ada di derpartemen store itu. Tangan dan matanya sibuk mencari-cari pakaian yang sesuai dengan seleranya.

" Peniel, jika ada pakaian yang kau mau kau bisa mengambilnya, biar ku bayar semua." Ujarnya disela-sela kegiatan mencari pakaian. Peniel kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ini sudah cukup untukku hyung. Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa harus berbelanja sebanyak ini? Kau seperti sedang membuang semua pakaian di lemari dan mengganti semua isinya."

"Memang itu tujuanku." Jawab Huta singkat. Setelah puas memilih-milih pakaian disana ia pun kemudian pergi ke kasir untuk membayarnya.


Cerita ini tersedia juga di wattpad dan kemungkinan dipost lebih dulu disana. So.. buat kalian yang punya wattpad, jangan lupa mampir yaa... ditunggu juga kritik dan sarannya...

Adisti & Yuli

0 komentar:

Posting Komentar

 

A N L Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea